Sebelum membangun rokok herbal bernama Sin, Abdul Malik membuka praktek pengobatan altrenatif menggunakan metode pijat refleksi. Dari pasien-pasien yg ditemui & didatangi selama ini, dirinya prihatin. Pasalnya berdasarkan mereka menentukan tidak bisa berobat ke dokter & memilih datang ke tempatnya.

Dirinya pun tergerak menciptakan sebuah ramuan yg nantinya mampu membentuk lapangan pekerjaan. Dia lalu berdoa puasa 40 hari misalnya yg pernah dilakukan Nabi Musa. Abdul Malik pun menerima petunjuk komposisi 17 ramuan herbal buat pengobatan dan dzikir buat doa.

"17 Ramuan yang diberikan dari mimpi itu kemudian saya cari & aku  kumpulkan buat diracik," istilah Abdul Malik waktu ditemui detiksurabaya.Com</strong> di tempat usahanya tempat Perum Kalianyar Permai C-1 Desa Sidodadi Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Kamis (4/11/2010).

Hasil dari ramuan itu lalu dibawa untuk uji laboratorium pada Universitas Negeri Malang (UM). "Dari output uji lab itu, terdapat lima lembar menerangkan kandungan atau khasiat ramuan itu buat menyembuhkan berbagai penyakit," kentara Abdul Malik seraya merahasiakan 17 macam bahan standar ramuan itu.

Tetapi saat itu belum terlintas dalam pikirannya buat mendirikan pabrik rokok. Sebab pria lulusan S1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang jurusan teknik elektronik ini nir mempunyai kemampuan pada bidang rokok.

"Hasil uji lab itu saya abaikan, aku  lebih konsentrasi buat meneruskan pengobatan alternatif dan pengajian," kata kyai yang menagku masih keturunan Kerajaan Islam Sumenep, sekaligus keturunan menurut Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati ini.

Memasuki tahun 2005, waktu keliru satu muridnya datang berdasarkan Sumbawa membawa seperangkat alat linting rokok berserta bahan bakunya, Abdul Malik baru teringat bila dirinya mempunyai 17 ramuan pernah diuji laboratorium sebelumnya. 17 Ramuan itu kembali diracik ulang dan menggunakan microwave yg dipinjam menurut salah  satu muridnya buat mengeringkan.

Bahan baku pertama diracik merupakan tembakau, cengkeh & bahan-bahan herbal buat sebagai rokok. Awalnya rokok-rokok itu hanya sebatas sanggup dikonsumsi kalangan ponpes saja. Dan kadang sekali waktu diberikan kepada tamu atau saudara sebagai pelengkap minum.

Namun banyak orang mengaku sesudah mengonsumsi rokok buatannya kondisi badannya bugar. "Katanya kotoran-kotoran keluar menurut hidung dan tenggorokan. Dan mereka mendukung aku  buat menciptakan rokok ini menggunakan jumlah banyak," tuturnya.

Dia pun balik  menguji ramuannya ke laboratorium pada Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, buat mengetahui kadar nikotin dan tar dalam rokok. Hasilnya menerangkan kadar tar pada rokoknya sebanyak lima miligram dan kadar nikotin sebesar 0,05 miligram. Hasil ini pula lebih rendah berdasarkan berbagai rokok yg tersebar pada pasaran yg mempunyai kadar tar dan nikotin lebih tinggi.

Akhirnya Abdul Malik menetapkan buat mendirikan pabrik rokok. Pengurusan pun dimulai dengan izin mendirikan usaha rokok pada Kantor Pelayanan Bea & Cukai Malang. Tempat usahanya ini lalu diberi nama UD Putra Bintang Timur. "Lantaran banyak dukungan, aku  pun dirikan pabrik rokok ini," ungkapnya.

Awal pendirian 2005 silam hanya merekrut 4 pekerja yang bertugas untuk melinting bahan baku dan pengepakan. Sementara buat meracik ramuan tetap dipegang oleh Abdul Malik sendiri. Tanpa memakai bahan kimia maupun saos.

"Sehingga rokok ini murni berbahan herbal berdasarkan dedaunan buat bahan standar obat," bebernya.

Kapasitas ketika itu hanya 6 ribu batang per hari & dikonsumsi hanya buat para santri, tamu yg datang berobat kepadanya.

Peluang Usaha Stokis, Distributor/Agent Diseluruh Indonesia
Info lebih lanjut tentang Produk & Cara Bergabung, Anda dapat menghubungi Distributor, Agen dan Stokist terdekat

Hubungi:
may
Telp. 081284870739
WA = 081284870739
Alamat : jalan tenggiri no 17 rt/.06/rw.08 tj priuk jakarta utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya diracik menurut ramuan herbal yg kaya manpaat seperti madu,kayu manis,siwak,kapulaga,jahe,lada,siwak,habattusauda,dan ramuan rahasia l...